Pneumothoraks

dr. Benny Hartono, Sp.B, FInaCS
3 min readJun 29, 2020

--

Pneumothoraks adalah kumpulan dari udara atau gas dalam rongga pleura dari dada antara paru-paru dan dinding dada. Hal ini dapat terjadi secara spontan pada orang tanpa kondisi penyakit paru-paru kronis (primer) maupun pada mereka dengan penyakit paru-paru (sekunder), dan banyak pneumothoraks terjadi setelah trauma fisik dada, cedera ledakan atau sebagai komplikasi dari perawatan medis.

Pneumothoraks spontan lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan. Perokok memiliki risiko terkena pneumothoraks spontan berkisar 9–22 kali lipat dibanding non perokok. Gejala dari pneumothoraks munculnya rasa sakit tajam daerah dada biasanya mendadak, sesak nafas, denyut jantung yang cepat, pernafasan cepat dan batuk. Kulit dapat menjadi berwarna kebiruan (sianosis) karena penurunan kadar oksigen darah.

Berdasarkan klinisnya pneumothoraks dapat digolongkan sebagai :

  • Pneumothoraks spontan primer : terjadi ruptur bleb (gelembung udara pada pleura visceral) terutama sering terjadi pada mereka perokok, perubahan tekanan atmosfer mendadak atau terpapar musik keras
  • Pneumothoraks spontan sekunder : sering terjadi pada mereka dengan masalah paru-paru seperti PPOK, asma, sarkoidosis dan cystic fibrosis
  • Pneumothoraks akibat trauma : terjadi karena lubang di dinding dada akibat luka tusuk atau luka tembak (robekan pleura, parenkim paru atau bronkus)
  • Pneumothoraks iatrogenik : karena pemasangan chest drain, torakosintesis, ventilasi mekanik, kateterisasi, atau akibat pembedahan

Klasifikasi pneumothoraks adalah :

  • Pneumothoraks simpel :

o Minimal : berkurang volume paru hingga 1/3 volume total

o Besar : volume paru yang kolaps dari 1/3 volume-seluruh paru

  • Tension pneumothoraks : terjadi penambahan tekanan intrapleura secara progresif yang mengurangi venous return sehingga ancaman kegagalan sirkulasi, terjadi pula kegagalan respirasi sebab kolaps paru total yang disertai peningkatan tekanan ke hemithoraks kontralateral disertai pula mediastinal shifting dan trakeal shifting
  • Pneumothoraks terbuka : terjadi perlukaan pada dinding dada kadang disertai bunyi nafas yang terdengar saat inspirasi atau ekspirasi bahkan terlihat ekspos langsung paru-paru

Gejala pneumothoraks terutama mereka dengan pnuemothoraks spontan primer, konfirmasi dengan pencitraan medis biasanya dibutuhkan. Namun pada keadaan tension pneumothoraks seharusnya dari pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan, ideal dilakukan tindakan secepatnya. Adapun pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk menegakkan serta menentukan posisi pneumothoraks adalah : rontgen thoraks, CT Scan, USG, bronkoskopi, lavage bronchoalveolar dan thoracoscopy.

Penatalaksaan pneumothoraks tergantung pada sejumlah faktor, ditentukan oleh keparahan gejala dan indikator penyakit akut, kehadiran penyakit paru yang mendasari dan perkiraan dari ukuran pneumothoraks. Pada kasus gawat darurat tension pneumothoraks ditangani dengan dekompresi jarum ukuran besar kemudian dilanjutkan pemasangan chest drain (WSD). Pneumothoraks spontan kecil tidak selalu memerlukan pengobatan, umumnya menghilang secara spontan, pendekatan ini paling tepat jika perkiraan ukuran pneumothoraks kecil (dibawah 20%), tidak ada sesak nafas dan tidak ada penyakit paru yang mendasari. Oksigen aliran tinggi dapat diberikan dan mempercepat penyerapan pneumothoraks. Penatalaksanaan konservatif dengan pemantauan ketat dan foto rontgen serial (4–6 jam) hanya dapat dibenarkan bila kolapsnya paru minimal, penyebab tidak jelas, dan penderita tidak menunjukkan gejala distress pernafasan.

Pada keadaan pneumothoraks simpel yang besar, pneumothoraks pada penderita ventilasi mekanik, pneumothoraks terbuka perlu pemasangan WSD dengan tujuan pengembangan paru, bahkan bila diperlukan dilakukan tindakan eksplorasi torakotomi.

WSD (Water Seal Drainage) atau drain interkostal adalah sebuah tabung plastik fleksibel yang dimasukkan melalui bagian samping dada ke rongga pleura. Hal ini digunakan untuk mengeluarkan udara, cairan atau nanah dari ruang dalam dada.

--

--

dr. Benny Hartono, Sp.B, FInaCS
dr. Benny Hartono, Sp.B, FInaCS

Written by dr. Benny Hartono, Sp.B, FInaCS

Dokter bedah umum di kota jambi. Berbagi seputar artikel kesehatan dan tips kesehatan. Untuk saat #Dirumahaja dan #SocialDistancing untuk menghentikan penularan

No responses yet