Hipospadia

dr. Benny Hartono, Sp.B, FInaCS
3 min readNov 11, 2020

--

Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan di mana muara uretra eksterna terletak di permukaan ventral penis dan lebih ke proksimal dari tempatnya yang normal pada ujung glans penis. Hipospadia basanya disertai bentuk abnormal karena disebabkan adanya chordee dan terdapat kulit di bagian dorsal penis relatif berlebih dan bagian ventral yang kurang. Di negara maju hipospadia terjadi setiap 300–350 kelahiran bayi laki-laki. Makin proksimal letak muara uretra, makin berat kelainannya dan makin jarang frekuensi terjadinya.

Potensi penyebab kelainan ini adalah produksi hormon androgen abnormal, estrogen dari lingkungan, perbedaan sensitivitas terhadap hormon androgen pada jaringan yang berhubungan (tuberculum genital), maskulinisasi inkomplit dari ginetalia karena involusi yang prematur dari sel interstisial testis. Hipospadia terjadi akibat lipatan uretra gagal menyatu secara lengkap dan perkembangan dipengaruhi testosteron yang menginduksi virilisasi genetalia eksterna.

Klasifikasi dari hipospadia sesuai dengan letak meatus uretra eksterna yaitu terbagi atas:

a. Anterior : glandular, koronal, subkoronal
b. Tengah : distal penile, midshaft, proksimal penile
c. Posterior : penoskrotal, skrotal, dan perineal

Semakin ke proksimal letak meatus, semakin berat kelainan yang diderita dan semakin rendah frekuensinya. Pada kasus hipospadia, 90% terletak di distal di mana meatus terletak di ujung batang penis atau glans penis. Sisanya 10% terletak lebih proksimal yaitu di tengah batang penis, skrotum atau perineum.

Tanda/gejala hipospadia yang khas:

  •  Glans penis bentuknya lebih datar dan ada lekukan yang dangkal di bagian ventral menyerupai meatus uretra eksternus
  •  Preputium tidak ada di bagian ventral, menumpuk di bagian dorsal
  •  Terdapatnya chordee, yaitu jaringan fibrosa yang mengelilingi meatus dan membentang kebagian distal sampai basis glans penis, teraba lebih keras dari jaringan sekitar
  •  Kulit penis bagian ventral, distal dari meatus sangat tipis
  •  Tunika dartos, fascia Buck’s dan korpus spongiosum tidak ada
  •  Sering disertai undescended testis
  •  Kadang disertai kelainan bawaan pada ginjal
  •  Kebanyakan penderita terdapat penis yang melengkung ke arah bawah yang tampak lebih jelas pada saat ereksi, hal ini disebabkan oleh adanya chordee. Walaupun adanya chordee adalah salah satu ciri khas untuk mencurigai suatu hipospadia, perlu diingat bahwa tidak semua hipospadia memiliki chordee

Masalah yang terjadi pada hipospadia:

  1. Masalah psikologis pada anak karena merasa malu akibat bentuk penis yang berbeda dengan teman bermainnya
  2. Masalah reproduksi karena bentuk penis yang bengkok menyebabkan penis sulit masuk ke dalam vagina saat kopulasi, cairan semen yang disemprotkan melalui muara uretra pada tempat yang abnormal
  3. Kesulitan penentuan jenis kelamin terutama jika meatus uretra terletak di perineum dan skrotum terbelah dengan disertai kriptorkismus
  4. Biaya operasi cukup besar karena prosedur operasi yang bertahap
  5. Kemungkinan adanya kelainan bawaan lain seperti kelainan ginjal, atresia ani
  6. Pembesaran prostatic utricle (10–15%) sehingga menyulitkan kateterisasi

Tatalaksana operasi pada hipospadia adalah agar penderita dapat berkemih normal. Hasil pembedahan yang diharapkan adalah penis yang lurus, simetris dan memiliki meatus uretra eksternus pada tempat yang seharusnya di ujung penis. Tindakan hipospadia ini sebaiknya sudah selesai dilakukan seluruhnya sebelum si anak masuk sekolah, karena dikhawatirkan akan timbul rasa malu pada anak akibat merasa berbeda dengan teman-temannya. Terdapat beberapa teknik dalam operasi hipospadia yaitu pada usia 1–2 tahun dilakukan pelepasan chordee dan tunnelling dilanjutkan 6 bulan setelah operasi pertama yaitu operasi uretroplasti. Komplikasi yang dapat terjadi pada operasi hipospadia adalah fistula uretrokutaneus, stenosis uretra, striktur uretra dan twisted penis.

Penulis oleh:
Dr Benny Hartono, Sp.B

Dokter Ahli Bedah Kota Jambi

--

--

dr. Benny Hartono, Sp.B, FInaCS
dr. Benny Hartono, Sp.B, FInaCS

Written by dr. Benny Hartono, Sp.B, FInaCS

Dokter bedah umum di kota jambi. Berbagi seputar artikel kesehatan dan tips kesehatan. Untuk saat #Dirumahaja dan #SocialDistancing untuk menghentikan penularan

No responses yet